Sekapur Sirih

Bismillahirahmanirrahim,
Assalamualaikum wr wb,

Dengan Bismillah membuka kata
Menyampaikan niat kami yang ada
Jika mendapat ridho Yang Kuasa
Hendak belajar berkata - kata

Saya jemput tuan dan puan
Beserta segala sanak saudara
Kiranya sudi keblog yg ada
Memberi restu beserta doa

Cari olehmu akan sahabat
Yang boleh dijadikan obat

Cari olehmu akan guru
Yang boleh taukan tiap seteru

Cari olehmu akan kawan
Pilih segala orang yang setiawan

(Gurindam Dua Belas pasal keenam)

Salam sejahtera buat semua tuan dan puan, selamat datang di blog pribadi kami,mohon kritik dan saran karna masih dalam pembelajaran, mari berbagi pengalaman diberbagai hal, kecil telapak tangan nyiru kami tadahkan....

Wassalam

Jangan Gelari Mereka Mujahid

Bismillah,

Maraknya berita terkait pelaksanaan eksekusi para tersangka bom Bali 1, saya melihat banyak hal yg membuat saya merasa miris dan sedih. Selain itu, perasaan jengkel dan marah tercampur juga di dalamnya.

Bagaimana tidak?

Di banyak tempat, menurut berita yg saya baca dan tonton, entah itu di internet, koran, ataupun televisi, saya saksikan banyak sekali orang yg menyatakan dan memaklumatkan bahwa ketiga tersangka itu adalah mujahid, apabila mereka nanti mati (setelah dieksekusi). Berbagai kalangan, baik dari pesantren ataupun kelompok ‘Islam’ ‘tidak jelas’, membawa spanduk ataupun pernyataan-pernyataan sebagai berikut:
“MEREKA MUJAHID…BLA BLA BLA…”
“AMROZI CS ADALAH MUJAHID BLA BLA BLA.
Dan masih banyak lagi pernyataan dan spanduk serta apapun itu, yg isinya menyatakan KEYAKINAN bahwa Amrozi cs akan mati sebagai mujahid.

Bahkan saya sempat membaca berita, bahwa ada banyak kelompok ‘Islam’ yg sudah menyediakan tanah wakaf untuk dijadikan pemakaman bagi ketiga ‘mujahid’ itu. *geleng2 kepala*

Saya, hingga tulisan ini dimuat, berusaha keras untuk bisa memahami dan mengerti pernyataan2 tersebut. Namun, saya ternyata hanya bisa pada tingkat mengerti mereka, belum pada tahap memahami.

Saya mengerti bahwa itu adalah hak mereka, Amrozi cs dan para ‘pendukungnya’, bahwa tindakan mereka akan membuat mereka mendapat ‘gelar’ mujahid.

Namun saya tidak bisa memahami, DALIL AGAMA ISLAM YANG MANA, yg membuat mereka begitu yakin bahwa ‘gelar’ mujahid akan mereka sandang kelak? Terutama jika kita melihat tindakan mereka serta dampak yg mereka timbulkan.

Mujahid adalah ‘gelar’ yg diberikan kepada orang2 yg telah berjihad (di jalan ALLOH SWT), DENGAN KETENTUAN TIDAK MELANGGAR ATURAN ISLAM.

Harap diperhatikan keterangan kalimat di belakang!

Kini, mari kita perhatikan tindakan yg telah dilakukan oleh Amrozi cs, beserta dampaknya:
1. Mereka membom di tempat damai, BUKAN medan perang.
2. Korban mereka adalah orang2 yg tidak berdosa. Jika mereka (Amrozi cs) menganggap George W Bush dan sekutunya sebagai musuh2 utama mereka, mestinya merekalah yg dijadikan sasaran Amrozi cs, bukan orang2 yg tidak berdosa.
3. Jika argumennya adalah para korban yg dibunuh adalah orang2 kafir dan sedang bermaksiat, maka hendaklah ingat hadits Rasululloh SAW yg menyatakan,”Barangsiapa yang mengganggu kaum kafir zinni, maka ia akan berhadapan denganku.” Para korban, menurut saya, adalah kafir zinni, yg tidak mengganggu dan menyerang Islam. Lantas apa salah mereka menjadi korban bom? Jika mereka bermaksiat, seperti minum2 dan mabuk2, itu adalah urusan mereka.
4. Saudara2 Muslim ada juga yg menjadi korban. Jangan salah, ada juga saudara seiman yg menjadi korban, terutama barangkali yg sedang melintas di jalan itu. Selain itu, pengertian korban di sini, jangan dianggap sebagai korban ledakan. Berapa banyak saudara Muslim yg dicurigai sebagai teroris karena orang2 menjadi kian antipati dengan kaum berjenggot, memakai gamis, berjidat hitam? Perlakuan diskriminasi terhadap kaum agamis malah menjadi-jadi akibat sentimen dan paranoid orang2 terhadap Islam.
5. Menciptakan ketegangan sesama Muslim. Ada yg pro Amrozi cs, terutama dg menyatakan bahwa mereka mujahid. Ada juga yg menolak, seperti saya. ;-)
6. Islam adalah agama yg membawa rahmat bagi segenap alam. Apakah bom Bali membawa rahmat, setidaknya bagi para korban? Jika ada yg mengatakan bom Bali adalah rahmat, maka perlu dipertanyakan lagi keislamannya.

Jadi, apa layak mereka mendapat ‘gelar’ mujahid?

Bagi saya, gelar mujahid lebih layak diberikan kepada orang2 yg sudah berjuang di jalan ALLOH SWT (berjihad) tanpa mengganggu ketentraman masyarakat di sekitarnya. Tidak mesti menjadi dai atau ulama untuk menjadi mujahid. Seorang suami yg mencari nafkah bagi keluarganya, kemudian meninggal, itu lebih layak disebut mujahid. Seorang guru yg mengajarkan ilmunya (yg bermanfaat) pada murid2nya, itu lebih layak disebut mujahid. Dan masih banyak lagi contoh lainnya yg lebih layak menyandang predikat sebagai mujahid!

Saudara2ku, JANGANLAH MENGARTIKAN SECARA SEMPIT, bahwa jihad ~ perang atau kekerasan!

Kesimpulan: jangan tertipu dg kekerasan (teror) berlabel Islam, lantas predikat mujahid disandangkan kepada mereka (para pelakunya)!

Saya pribadi menyatakan Amrozi cs TIDAK LAYAK mendapat predikat mujahid! ‘Memalukan’ keluhuran Islam jika mereka dianggap mujahid!

13 November 2008 Kategori: oleh: Granat Natuna :  

0 komentar:






Tragedi Laut Serasan