Sekapur Sirih

Bismillahirahmanirrahim,
Assalamualaikum wr wb,

Dengan Bismillah membuka kata
Menyampaikan niat kami yang ada
Jika mendapat ridho Yang Kuasa
Hendak belajar berkata - kata

Saya jemput tuan dan puan
Beserta segala sanak saudara
Kiranya sudi keblog yg ada
Memberi restu beserta doa

Cari olehmu akan sahabat
Yang boleh dijadikan obat

Cari olehmu akan guru
Yang boleh taukan tiap seteru

Cari olehmu akan kawan
Pilih segala orang yang setiawan

(Gurindam Dua Belas pasal keenam)

Salam sejahtera buat semua tuan dan puan, selamat datang di blog pribadi kami,mohon kritik dan saran karna masih dalam pembelajaran, mari berbagi pengalaman diberbagai hal, kecil telapak tangan nyiru kami tadahkan....

Wassalam

VIRUS MEMATIKAN ITU


Apa itu HIV ?
· HIV merupakan singkatan dari Human Imunnodeficiency Virus.
· HIV adalah virus yang menurunkan dan merusak sistem kekebalan tubuh manusia.
· Setelah beberapa tahun jumlah virus semakin banyak dan berkembang didalam tubuh sehingga system kekebalan tubuh tidak lagi mampu melawan penyakit yang masuk kedalam tubuh.

Apa itu AIDS ?
· AIDS merupakan kependekan dari Acquired Immuno Deficiency Syndrome.
· AIDS adalah kumpulan berbagai gejala penyakit akibat turunnya kekebalan tubuh yang disebabkan oleh infeksi HIV.
· Ketika kekebalan tubuh seseorang telah sangat berkurang maka semua penyakit dapat masuk kedalam tubuh dengan mudah dan cepat.

Apa beda HIV dengan AIDS ?
· Seseorang yang baru terpapar HIV belum dikatakan AIDS. Orang yang baru
terinfeksi HIV belum menampakkan gejala-gejala penyakit.
· Lama-kelamaan setelah sistem kekebalan tubuhnya semakin berkurang dan telah muncul berbagai penyakit-penyakit barulah orang tersebut dikatakan menderita AIDS.


Kapan HIV berubah menjadi AIDS ?
Ada beberapa fase yang dilalui sebelum seseorang yang terinfeksi HIV masuk kedalam status AIDS.
· Stadium pertama HIV (Window Period)
1. Telah terinfeksi HIV 1 - 6 bulan
2. Gejala-gejala penyakit belum terlihat meskipun ia belum melakukan tes darah.
3. Pada fase ini antibody terhadap HIV belum terbentuk.
4. Bisa saja timbul gejala ringan seperti flu (biasanya 2-3 hari dan sembuh sendiri)
· Stadium kedua (Asimtomatik / tanpa gejala)
1. Telah terinfeksi HIV 2 – 10 tahun.
2. Pada fase kedua ini individu sudah positif HIV, tetapi tubuh penderita tetap sehat dan belum menampakkan gejala sakit.
3. Sudah dapat menularkan pada orang lain.
4. Bisa saja timbul gejala ringan seperti flu (biasanya 2-3 hari dan sembuh sendiri).
· Stadium ketiga
1. Mulai muncul gejala- gejala awal penyakit.
2. Belum disebut sebagai AIDS
3. Gejala- gejala yang berkaitan antara lain keringat yang berlebihan pada waktu malam, diare terus-menerus, pembesaran kelenjar getah bening secara menetap dan merata, flu yang tidak sembuh-sembuh, nafsu makan berkurang dan badan menjadi lemah dan cepat lelah, serta berat badan terus berkurang.
· Stadium keempat (AIDS)
1. Sudah masuk pada fase AIDS
2. AIDS baru dapat di diagnosa setelah kekebalan tubuh sangat berkurang dilihat dari jumlah sel-Tnya.
3. Timbul penyakit tertentu yang disebut dengan infeksi oportunistik yaitu TBC, infeksi paru-paru yang menyebabkan radang paru-paru dan kesulitan untuk bernafas, kanker kulit (berupa koreng diseluruh badan), sariawan, infeksi usus yang menyebabkan diare kronis, dan infeksi otak yang menyebabkan kekacauan mental dan sakit kepala.

Bagaimana penularan HIV ?
· HIV dapat ditularkan melalui media :
1. Darah
2. Cairan sperma
3. Cairan vagina

· Cara penularan HIV dapat melalui :
1. Hubungan seksual tanpa perlindungan (kondom) dengan orang yang terinfeksi HIV.
2. Transfusi darah yang tercemar HIV.
3. Penggunaan jarum suntik, tindik, tato, pisau cukur secara bersama-sama / yang sebelumnya telah digunakan oleh orang yang terinfeksi HIV. (Cara-cara ini dapat menularkan HIV karena terjadi kontak darah).
4. Ibu Hamil kepada anak yang di kandungnya.
o Antenatal : yaitu saat bayi masih berada di dalam rahim melalui plasenta.
o Intranatal : yaitu saat proses persalinan, bayi terpapar darah ibu atau cairan vagina.
o Postnatal : yaitu setelah proses persalinan, melalui proses menyusui.
o Di negara berkembang, 25 – 35 % dari semua bayi yang dilahirkan oleh ibu yang terinfeksi HIV tercatat tertular HIV, dan 90 % bayi dan anak yang tertular HIV tertular dari ibunya.

· Perilaku beresiko tinggi yang menularkan HIV / AIDS
o Memiliki banyak pasangan seksual / berganti –ganti pasangan atau mempunyai pasangan yang memiliki banyak pasangan lain.
o Berhubungan seks melalui dubur/ anus, oral maupun vagina tanpa perlindungan.
o Menggunakan jarum dan peralatan yang sudah tercemar HIV secara bersama-sama, yang tidak steril /belum disterilkan
o Tidak melakukan hubungan seks sebelum menikah yaitu hubungan seks yang tidak aman dan beresiko IMS (infeksi menular seksual). IMS memperbesar resiko penularan HIV /AIDS.

Bagaimana mencegah penularan HIV ?
Ada 5 cara untuk mencegah penularan HIV, yaitu :
A : Abstinence = Anda tidak melakukan hubungan seks beresiko tinggi.
B : Be faithful = Bersikap saling setia
C : Condom = Cegah dengan menggunakan Kondom secara konsisten dan benar
D : Drugs = Hindari pemakaian narkoba suntik
E : Equipment = Mintalah pelayanan kesehatan dengan peralatan steril

Bagaimana mengetahui seseorang terinfeksi HIV / AIDS ?
· Kita tidak akan tahu apakah seseorang terinfeksi HIV atau tidak, tanpa melakukan Tes HIV / AIDS lewat pemeriksaan darah orang yang bersangkutan.
· Tes HIV berfungsi untuk mengetahui adanya antibody terhadap HIV atau mengetes adanya antigen HIV dalam darah.
· Tes HIV yang biasa dilakukan antara lain : Tes Elisa, Tes Western Blot, dan Tes Dipstik.
· Hasil tes Elisa positif perlu dikonfirmasi ( ulang ) dengan metode Western Blot yang mempunyai spesifitas yang lebih tinggi.

HIV / AIDS tidak tertular melalui :
1. Bersentuhan dengan pakaian dan tempat yang habis dipakai oleh pengidap HIV /AIDS (seperti kamar mandi, toilet umum)
2. Pengidap HIV / AIDS bersin atau batuk didaekat kita, air mata dan keringat
3. Gigitan nyamuk atau serangga lainnya
4. Piring makan dan gelas minuman
5. Bersamaan, mengobrol, memeluk, mencium pipi.
6. Hidup serumah dengan ODHA (asal tidak melakukan hubungan seksual)

Apa Syarat dan Prosedur Tes Darah HIV/AIDS ?
· Syarat tes darah untuk keperluan HIV adalah :
- Bersifat rahasia
- Harus mengikuti konseling baik sebelum maupun sesudah tes.
- Tidak ada unsur paksaan

· Prosedur pemeriksaan darah untuk HIV / AIDS meliputi beberapa tahapan yaitu :
a. Pre tes konseling
- Identifikasi resiko perilaku seksual (pengukuran tingkat resiko perilaku)
- Penjelasan arti hasil tes dan prosedurnya (positif/negatif)
- Informasi HIV / AIDS sejelas- jelasnya
- Identifikasi kebutuhan pasien, setelah mengetahui hasil tes.
- Rencana perubahan perilaku
b. Tes darah Elisa
- Hasil tes Elisa (-) kembali melakukan konseling untuk penataan perilaku seks yang lebih aman (safer sex). Pemeriksaan diulang kembali dalam waktu 3-6 bulan berikutnya.
- Hasil tes Elisa (+) konfirmasikan dengan Western Blot
c. Tes Western Blot
- Hasil tes Western Blot (+) laporkan ke dinas kesehatan (dalam keadaan tanpa nama). Lakukan pasca konseling dan pendampingan (menghindari emosi putus asa keinginan untuk bunuh diri).
- Hasil Western Blot (-) sama dengan Elisa (-)

Bagaimana pengobatan HIV / AIDS ?
· Sampai saat ini belum ada obat-obatan yang dapat menghilangkan HIV dari dalam tubuh individu. Obat-obatan yang selama ini digunakan hanya berfungsi untuk menahan perkembangbiakan virus HIV dalam tubuh, bukan menghilangkan HIV dari dalam tubuh.
· Obat untuk HIV / AIDS yang ada adalah obat antiretroviral dan obat untuk infeksi oportunistik.
o Obat antiretroviral adalah obat yang dipergunakan untuk retrovirus seperti HIV guna menghambat perkembangbiakan virus. Obat-obatan yang termasuk antiretroviral yaitu AZT, Didanoisne, Zaecitabine, Stavudine.
o Obat infeksi oportunistik adalah obat yang digunakan untuk penyakit yang muncul sebagai efek samping rusaknya kekebalan tubuh. Yang penting untuk pengobatan oportunistik yaitu menggunakan obat-obat sesuai jenis penyakitnya, contoh : obat-obat anti TBC, dll.

Apa yang harus dilakukan bila mengidap HIV / AIDS ?
· ODHA adalah singkatan dari Orang Dengan HIV / AIDS
· Apa yang harus dilakukan oleh ODHA ?
1. Mendekatkan diri pada Tuhan
2. Menjaga kesehatan fisik
3. Tetap bersikap dan berpikir positif
4. Tetap mengaktualisasikan dirinya
5. Masuk dalam kelompok dukungan (support group)
6. Menghindari penyalahgunaan NAPZA
7. Menghindari seks bebas dan tidak aman
8. Berusaha mendapatkan terapi HIV /AIDS

· Bagaimana sikap kita terhadap ODHA ?
1. Tuntunlah mereka beribadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya agar hidupnya senang.
2. Bantu menghilangkan beban penderitaannya (misalnya dengan diajak berbicara dari hati ke hati, mengantar ke dokter / Puskesmas, memberi bantuan, diikutsertakan dalam kegiatan organisasi / menjadi relawan)
3. Perlakukan mereka secara manusiawi
4. Jadikan sebagai teman diskusi

Dengan mengenal HIV/AIDS, baik itu cara penularannya, pencegahannya, maupun pengobatannya diharapkan dapat merubah perilaku masyarakat menjadi lebih waspada dan bertanggung jawab dalam menyikapi masalah HIV ./AIDS, serta dapat bersikap rasional dan bijaksana dalam mendampingi ODHA .




19 Januari 2009 Kategori: oleh: Granat Natuna :  

1 komentar:

On 23 Juli 2014 pukul 20.15 , Obat herbal hepatitis B mengatakan...

Senang rasanya bisa berkunjung ke website anda" mudah-mudahan
infonya bermanfaat Terimakasih sudah berbagi

 





Tragedi Laut Serasan